Rabu, 29 Juli 2009

MEMBERANTAS KEPAHITAN

1. Mengenal apa itu Kepahitan?

Setiap orang di dunia ini pasti pernah disakiti oleh orang lain. Biasanya bukan orang yang jauh yang menyakiti kita, tetapi justru orang yang dekat dgn kita, itulah yang menyakiti kita. Orang-orang yang kita care, yang kita taruh harapan, orang2 yang kita sangka tidak mungkin menyakiti kita karena kedekatan hubungan kita dengannya, justru itu yang dapat menjadi pahit.

Pertanyaannya : Why?? Bukankah kita ini justru harus menjalin hubungan yang baik dgn orang2 disekitar kita, mengapa kok tambah orang2 dekat ini yang bisa memahitkan kita?

Jawabannya : Karena kepahitan itu adalah seperti anak panah beracun yang kerap ditembakkan Iblis kepada manusia, karena kalau itu sudah nancap kedalam hati manusia lewat pikiran dan menguasai kita, maka utk kedepannya Iblis akan dengan mudah sekali utk mengajak dan membisiki kita dan sepertinya mempermudah kerja Iblis dalam usahanya utk membuat pertikaian antar manusia dgn manusia yang lain. Kalau hubungan dekat yang ditarget oleh Iblis, maka efeknya akan jauh lebih menyakitkan ketimbang yang ditarget adalah orang2 yang biasa2 saja hubungannya.

* Mazmur 64:1-6.

64:1. Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. (64-2) Ya Allah, dengarlah suaraku pada waktu aku mengaduh, jagalah nyawaku terhadap musuh yang dahsyat.

64:2 (64-3) Sembunyikanlah aku terhadap persepakatan orang jahat, terhadap kerusuhan orang-orang yang melakukan kejahatan,

64:3 (64-4) yang menajamkan lidahnya seperti pedang, yang membidikkan kata yang pahit seperti panah,

64:4 (64-5) untuk menembak orang yang tulus hati dari tempat yang tersembunyi; sekonyong-konyong mereka menembak dia dengan tidak takut-takut.

64:5 (64-6) Mereka berpegang teguh pada maksud yang jahat, mereka membicarakan hendak memasang perangkap dengan sembunyi; kata mereka: "Siapa yang melihatnya?"

64:6 (64-7) Mereka merancang kecurangan-kecurangan: "Kami sudah siap, rancangan sudah rampung." Alangkah dalamnya batin dan hati orang!

Biasanya kalau saudara kita yang berbuat akan lebih menyakitkan, karena ada hubungan darah, historis, kisah masa kecil, dsb. Sepertinya suatu kasih yang polos dan murni pada masa kanak2 ada yang tiba2 tercabut disini. Didalam kitab Amsal juga dijelaskan bahwa :

18:19. Saudara yang dikhianati lebih sulit dihampiri dari pada kota yang kuat, dan pertengkaran adalah seperti palang gapura sebuah puri.

Atau dalam Alkitab bahasa sehari-hari akan lebih jelas kedengarannya :

18:19. Saudara yang telah disakiti hatinya lebih sukar didekati daripada kota yang kuat; pertengkaran bagaikan palang gerbang kota yang berbenteng.



2. Pemicu/penyebab kepahitan.

Biasanya kepahitan itu bisa ditimbulkan oleh berbagai macam hal, seperti dari kekerasan fisik, perlakuan yang tidak fair, trauma masa lalu, omongan yang jahat (nylekit), tetapi yang paling berbahaya adalah dari lidah (perkataan) kita. Kalau mungkin kita pernah dipukul orang di wajah atau dimana? Mungkin ketika sakitnya hilang kita akan lupa, ketimbang kalau orang menyakiti kita dgn kata-kata, wah ini sampai mati pun bisa dibawa ke liang kubur, dan bisa menurun ke anak, bahkan cucu.

Kepahitan yang berasal dari perkataan dalam FT diumpamakan spt bisa ular : Mazmur 140:2-4.

(140-2) Luputkanlah aku, ya TUHAN, dari pada manusia jahat, jagalah aku terhadap orang yang melakukan kekerasan,

140:2 (140-3) yang merancang kejahatan di dalam hati, dan setiap hari menghasut-hasut perang!

140:3 (140-4) Mereka menajamkan lidahnya seperti ular, bisa ular senduk ada di bawah bibirnya. Sela

Yakobus 3:5-8.

3:5 Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapapun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar.

3:6 Lidahpun adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan oleh api neraka.

3:7 Semua jenis binatang liar, burung-burung, serta binatang-binatang menjalar dan binatang-binatang laut dapat dijinakkan dan telah dijinakkan oleh sifat manusia,

3:8 tetapi tidak seorangpun yang berkuasa menjinakkan lidah; ia adalah sesuatu yang buas, yang tak terkuasai, dan penuh racun yang mematikan.

Amsal 18:21.

18:21. Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.

21:23. Siapa memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran.

3. Bagaimana untuk memberantasnya?

Kita harus mau mengampuni orang yang membuat kepahitan kepada kita, tanpa ada perkecualian. Kenapa? Karena kita dulunya jg orang berdosa yang sudah diampuni melalui penebusan Yesus Kristus diatas kayu salib, jadi kita harus mengampuni orang yang bersalah kepada kita.

Kalau org tsb tidak mau mengampuni atau mengakui atau tidak merasa bersalah? Itu adalah urusan dia dgn Tuhan. Tuhan punya caraNya sendiri. Tugas kita adalah sampai mengampuni orang itu saja.

Efesus 4:31 Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan.

4:32 Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.

Contoh sepasang Kristen yang taat, lalu menikah, setelah menikah hubungannya menjadi renggang, lalu sang suami selingkuh, tetapi istrinya malah menyimpan kepahitan tsb dan malah mengutukinya, bukan mengampuninya. Sang Istri tidak mengerti ttg bahaya menyimpan kepahitan dan tidak segera dituntaskan, sampai pada akhirnya sang istri meninggal dunia. Why? Kan sang istri korban, bukan yang melakukan, harusnya kan yang mati kan suami.

Jawabannya ada di Mazmur 73:21.

73:21. Ketika hatiku merasa pahit dan buah pinggangku menusuk-nusuk rasanya,

73:22 aku dungu dan tidak mengerti, seperti hewan aku di dekat-Mu.

Orang yang menyimpan kepahitan akan menjadi bodoh dan tidak mengerti kenapa Tuhan kok tidak menolong2 dia, padahal Tuhan dekat dgn nya.

4. Keuntungan dari membuang kepahitan.

Bukan hanya hati kita merasa plong dan lega, tetapi jauh lebih daripada itu. Kepahitan di masa lalu kita, kalau kita benar2 bisa mengampuni orang tsb dan Tuhan akan mengubah (transform) kepahitan tsb menjadi keuntungan, kemegahan, sukacita, kemenangan, dan anugrah terbesar yang terutama, yaitu : KESELAMATAN.

38:15 Apakah yang akan kukatakan dan kuucapkan kepada TUHAN; bukankah Dia yang telah melakukannya? Aku sama sekali tidak dapat tidur karena pahit pedihnya perasaanku.

38:16 Ya Tuhan, karena inilah hatiku mengharapkan Engkau; tenangkanlah rohku, buatlah aku sehat, buatlah aku sembuh!

38:17 Sesungguhnya, penderitaan yang pahit menjadi keselamatan bagiku; Engkaulah yang mencegah jiwaku dari lobang kebinasaan. Sebab Engkau telah melemparkan segala dosaku jauh dari hadapan-Mu.

5. Hukuman bagi orang yang memahitkan.

Lalu bagaimana utk orang lain yang memahitkan kita? Akibat perbuatannya yang memahitkan orang lain, Tuhan sendiri yang akan menjadi hakimnya.

a. Orang tsb tdk bisa menikmati hidupnya. Orang tsb bisa kaya, tapi tidak bisa menikmati kekayaannya.

Mikha 6:12-15.

6:12 Orang-orang kaya di kota itu melakukan banyak kekerasan, penduduknya berkata dusta dan lidah dalam mulut mereka adalah penipu.

6:13 Maka Akupun mulai memukul engkau, menanduskan engkau oleh karena dosamu.

6:14 Engkau ini akan makan, tetapi tidak menjadi kenyang, dan perutmu tetap mengamuk karena lapar; engkau akan menyingkirkan sesuatu, tetapi tidak dapat menyelamatkannya, dan apa yang dapat kauselamatkan, akan Kuserahkan kepada pedang.

6:15 Engkau ini akan menabur, tetapi tidak menuai, engkau ini akan mengirik buah zaitun, tetapi tidak berurap dengan minyaknya; juga mengirik buah anggur, tetapi tidak meminum anggurnya.

b. Kepahitan yang mereka buat kpd orang lain, akan menjadi boomerang bagi dirinya sendiri dan semua orang akan tahu perbuatan jahatnya.

Mazmur 64:7-10.

64:7. (64-8) Tetapi Allah menembak mereka dengan panah; sekonyong-konyong mereka terluka.

64:8 (64-9) Ia membuat mereka tergelincir karena lidah mereka; setiap orang yang melihat mereka menggeleng kepala.

64:9 (64-10) Maka semua orang takut dan memberitakan perbuatan Allah, dan mengakui pekerjaan-Nya.

64:10 (64-11) Orang benar akan bersukacita karena TUHAN dan berlindung pada-Nya; semua orang yang jujur akan bermegah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.