Rabu, 29 Juli 2009

PROBLEMA DALAM RUMAH TANGGA KRISTEN

Biasa dalam perkawinan banyak sekali terjadi ketidak rukunan dalam rumah tangga yang disebabkan oleh berbagai macam hal. Mulai hal2 yang paling biasa sampai yang rumit.


Biasanya kita banyak mengikuti seminar2x di gereja ttg sifat2 pria dan wanita adalah tidak sama, dsb. Atau kita mencari orang2 yang biasa diajak konseling problema pernikahan, dsb. Itu semua adalah bagus sekali, tetapi setelah bbrp lama akan timbul konflik kembali yang didasarkan dari akar permasalahan yang sama. Kenapa?

Nah, ini yang akan kita bahas bersama sama.

1. Ayat : 1 Korintus 7:28.

7:28 Tetapi, kalau engkau kawin, engkau tidak berdosa. Dan kalau seorang gadis kawin, ia tidak berbuat dosa. Tetapi orang-orang yang demikian akan ditimpa kesusahan badani dan aku mau menghindarkan kamu dari kesusahan itu.

Artinya bahwa perkawinan itu a lot of troubles. Bukan enak2an spt di film2, atau dongeng atau buku cerita.

2. Ayat 29-32.

Dalam konteks ayat ini dibawah ini, diterangkan bahwa kecintaan kita terhadap suami/istri/anak/orang tua/barang2 duniawi yang terlalu besar (tanpa kita sadari) akan menyebabkan problem yang tidak kita sadari. Karena kalau kita menyandarkan thd sesuatu yang duniawi kita akan menyandarkan thd sesuatu yang fana. Fana adalah tidak kekal. Tidak kekal adalah gampang berubah2. Kalau gampang berubah-ubah maka tidak stabil. Kalau tidak stabil maka kita gampang kuatir.

7:29 Saudara-saudara, inilah yang kumaksudkan, yaitu: waktu telah singkat! Karena itu dalam waktu yang masih sisa ini orang-orang yang beristeri harus berlaku seolah-olah mereka tidak beristeri;

7:30 dan orang-orang yang menangis seolah-olah tidak menangis; dan orang-orang yang bergembira seolah-olah tidak bergembira; dan orang-orang yang membeli seolah-olah tidak memiliki apa yang mereka beli;

7:31 pendeknya orang-orang yang mempergunakan barang-barang duniawi seolah-olah sama sekali tidak mempergunakannya. Sebab dunia seperti yang kita kenal sekarang akan berlalu.

7:32 Aku ingin, supaya kamu hidup tanpa kekuatiran. Orang yang tidak beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, bagaimana Tuhan berkenan kepadanya.

3. Ayat 17.

Tuhan ingin manusia hidup seperti tujuan asalnya dia dipanggil Allah.

7:17. Selanjutnya hendaklah tiap-tiap orang tetap hidup seperti yang telah ditentukan Tuhan baginya dan dalam keadaan seperti waktu ia dipanggil Allah. Inilah ketetapan yang kuberikan kepada semua jemaat.



3. Ayat 33-38.

Tujuannya sama sekali bukan utk melarang manusia menikah, tetapi didalam pernikahan tsb Tuhan harus dinomor satukan (bukan pelayanan lo ya, jangan salah kaprah).


7:33 Orang yang beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan isterinya,

7:34 dan dengan demikian perhatiannya terbagi-bagi. Perempuan yang tidak bersuami dan anak-anak gadis memusatkan perhatian mereka pada perkara Tuhan, supaya tubuh dan jiwa mereka kudus. Tetapi perempuan yang bersuami memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan suaminya.

7:35 Semuanya ini kukatakan untuk kepentingan kamu sendiri, bukan untuk menghalang-halangi kamu dalam kebebasan kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu melakukan apa yang benar dan baik, dan melayani Tuhan tanpa gangguan.


Kalau kita melihat dalam keadaan manusia pertama diciptakan maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa Adam terbagi pikirannya, tidak memusatkan thd perkataan Tuhan, tetapi Adam memusatkan pada perkara duniawi, akhirnya mereka berdua jatuh kedalam dosa.

Kejadian 3:1-6.

3:1. Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"

3:2 Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan,

3:3 tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."

3:4 Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati,

3:5 tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."

3:6. Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.